Sebuah tragedi berdarah menggemparkan lingkungan Universitas Islam Al-Azhar (Unisa) Yogyakarta pada hari Rabu, 7 Mei 2025. Seorang mahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi semester 4 berinisial SR (20 tahun) ditemukan meninggal dunia akibat luka tebasan parang. Peristiwa tragedi berdarah ini terjadi di area parkiran belakang kampus sekitar pukul 14.30 WIB.
Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol. Agus Mohamad Fauzi, S.I.K., M.H., dalam keterangan persnya pada Kamis, 8 Mei 2025, membenarkan adanya tragedi berdarah yang menewaskan seorang mahasiswi Unisa. Pihaknya telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengumpulkan sejumlah saksi untuk mengungkap motif dan pelaku di balik kejadian tragis ini.
“Kami sangat prihatin dengan tragedi berdarah yang menimpa saudari SR. Tim Reskrim Polresta Yogyakarta telah bergerak cepat untuk melakukan penyelidikan. Beberapa saksi mata di sekitar lokasi kejadian telah kami mintai keterangan,” ujar Kombes Pol. Agus Mohamad Fauzi. Beliau menambahkan bahwa berdasarkan hasil visum et repertum, korban mengalami luka parah akibat sabetan senjata tajam jenis parang di beberapa bagian tubuhnya.
Hingga saat ini, pihak kepolisian belum dapat memastikan motif di balik tragedi berdarah ini. Namun, dugaan sementara mengarah pada tindak kekerasan yang direncanakan. Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti di lokasi kejadian, termasuk rekaman CCTV dan senjata tajam yang diduga digunakan oleh pelaku. Tim forensik juga tengah melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap barang bukti tersebut.
Rektor Universitas Islam Al-Azhar (Unisa) Yogyakarta, Prof. Dr. H. Muhammad Thoyibi, M.Ag., menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya salah satu mahasiswinya. Pihak kampus menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian dan berharap pelaku dapat segera ditangkap dan dihukum sesuai dengan perbuatannya. Unisa juga akan memberikan pendampingan psikologis kepada keluarga korban dan mahasiswa lainnya yang terdampak tragedi berdarah ini.
Kejadian tragedi berdarah ini menimbulkan keresahan dan ketakutan di kalangan mahasiswa dan staf pengajar Unisa. Pihak kampus telah meningkatkan keamanan di lingkungan kampus dengan menambah jumlah petugas keamanan dan memperketat pengawasan melalui CCTV. Polresta Yogyakarta juga meningkatkan patroli di sekitar area kampus untuk mencegah terjadinya kejadian serupa. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi kebenarannya. Pihak kepolisian berjanji akan segera mengungkap kasus ini dan memberikan keadilan bagi korban. Proses penyelidikan masih terus berlangsung intensif.